.. sabtu pagi itu.. kudengar kembali satu cerita tentangmu.
sebuah cerita yang berpotensi akan membuat hidupku ini akan mengulur semakin panjang dan terombang-ambingkan oleh semua dampak yang dihasilkan. tak bisakah hidupku menjadi sedikit tenang? kenapa semua hal seperti itu kamu cicil? kenapa tidak kau ceritakan semua saat itu?
aku sudah numb.. bahkan hanya tertawa kecil.. sembari berteriak dan tertawa kencang di dalam hati.
empat hari yang lalu.. satu cicilan ceritamu.. membuat april-ku morat-marit. dan sekarang? engkau mau membuat mei.. juni dan juliku juga hancur?
mati muda.. memang bukan jawaban untuk semua ini. malah akan menambah ceritamu.. dan membuat sebuah tangisan dan kesulitan baru. ah sudahlah.. hanya rasa percaya yang membuat aku mengurungkan mati mudaku. aku hanya percaya.. bahwa akan ada sebuah balasan yang setimpal bagi sebuah keikhlasan.
buat kamu… tangisanmu memang doa bagiku.. dan itu yang membuat saya bertahan.. terima kasih.
kamu ada karena kamu terpilih untuknya (‘beruntung’ kamu!) dan kamu ada untuk membuatnya tidak menangis kecuali tangisan di antara doa dan kebahagiaannya atasmu, dan kamu tau itu.
…speechless…
*kalo’ speechless kenapa nulis komen yah?*
kamu melancoly sekali sih, ih.. :p
emang bener sih.. kalo harus memilih..lebih baik kawin muda daripada mati muda.. *lho?*.. hihihihi, gak sebanding banget yak.. gimana sih enteee…