ricky..

10 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya, saya (dan juga beberapa dari kami) mengalami sebuah kehilangan orang terdekat. bukan sebuah kehilangan yang mudah saat itu. malam sebelumnya, kami masih tertawa-tawa di ruang tamu besar itu. ruang tamu berukuran 4 x 8 m yang menjadi saksi persahabatan kami. persahabatan dua tahun yang sangat membekas hingga saat ini.

saya mengenalnya sejak tingkat pertama kuliah kami di ipb. sosoknya yang sedikit ‘gaul’ membuatnya menonjol dibandingkan teman-teman yang lain. “anak bandung mah gaul-gaul, q,” begitu katanya di suatu waktu. saat itu, saya terlambat datang ke kelas dan memilih duduk di barisan belakang. sebuah kelas yang diikuti oleh ratusan siswa. percuma saja ngotot mencari duduk di depan, toh lebih baik nanti pinjam catatan teman lain. ternyata ia juga memilih di sana. dimulai dari perkenalan yang bas-basi hingga akhirnya ngobrol soal pelajaran tambahan, dan tak lupa cewek-cewek bandung yang menurutnya, aduhai. akhirnya, perkenalan di barisan belakang itu membuatnya menjadi salah satu sahabat terbaik saya.

kelas paket yang ada di ipb membuat kami sering mengambil kelas yang sama. praktikum kimia yang menjelimet ternyata dibuatnya mudah oleh dia. bukan.. bukan berarti dia jago kimia. sifatnya yang optimislah yang membuat saya tenang menjadi partner kerjanya. terlalu optimis bahkan. sehingga teman-teman mengatakannya mister optik.. mister opstimistik. entah berapa radio dan alat-alat elektronik yang dibongkarnya dengan sangat optimistik. ia juga rajin membuat pe er kimia yang senantiasa saya contek. entah, benar atau salah. yang pasti kami berdua mendapat b pada saat nilai akhir kimia dasar dibagikan. saat itu, 17 agustus 1994 dan kami semua berteriak girang melihat nilai kimia dasar itu. bukan kuliah yang mudah memang dan bahkan saya mentargetkan mendapat nilai c untuk mata kulah perdana di ipb ini.

sifat optimisnya sangat dominan sekali. pernah, suatu ketika saya dan rinal (sahabat terbaik saya lainnya) mengunjunginya di bandung. tanpa persiapan apa-apa dia mengajak kami untuk kemping di tangkuban perahu. akhirnya dengan terpal seadanya dan perbekalan yang tipis kami menginap semalam di sana. tapi kembali, sifat optimisnya membuat kemping saat itu menjadi berkesan.

berpindah ke ipb darmaga, kami memilih tinggal di sebuah rumah yang besar dengan 12 kamar. ia merupakan salah satu pendiri KOMANDO. perjuangan kami untuk mencari rumah tersebut, termasuk harus berurusan dengan penghuni lama yang diusir oleh sang pemilik rumah, memang tak sia-sia. semua itu mampu membuat sebuah persaudaraan, yang tetap hadir hingga saat ini. komando’s brotherhood.

mengenalnya juga membuat saya menyukai traveling. termasuk, membuat saya sangat mencintai bandung. kebiasaannya untuk traveling juga ditularkan pada semua teman-teman di komando. belum lagi cara berpakaian yang ‘gaul’ membuat kami sedikit banyak bercermin padanya. bahkan disaat kacamata hitam belum memasyarakat untuk dipakai (di kampus ipb lagi..), ia dengan optimis menggunakannya di kampus. ah.. kepercayaan diri yang sangat baik sekali.

10 tahun yang lalu,
siang itu saya kembali ke kos. semua orang sudah berkumpul di sana. hanya tangisan yang hadir. ia mengalami kecelakaan di jalan tol cikampek. dari 10 orang penumpang kijang sewaan itu, hanya ia yang berpulang padaNya. lelah menyetir, membuatnya meminta ganti pada rekan yang lain. tertidur pulas di bagian belakang ternyata membuatnya tidak awas pada saat ban belakang pecah dan membuat mobil berputar menabrak pohon.

ia pergi. meninggalkan keluarga yang mencintainya. meninggalkan sahabat-sahabat yang menyayanginya. namun, kepergiannya membuat saya memiliki keluarga baru di bandung. ibu yang baru, ayah yang baru (namun meninggalkan kami beberapa bulan setelah kejadian itu), dan adik-adik baru yang cantik. persahabatan kami membuat sebuah persaudaraan baru. tak hanya saya, namun dengan semua anggota keluarga besar komando.

untuk.. ricky khrisna panji.. our beloved brother..
saya percaya.. Ia menempatkan kamu di tempat terbaik di sisiNya..
saya kadang berpikir.. kalau kejadian itu tidak pernah ada..
akan ada dimana dan seperti apa kamu saat ini?